jalan

Senin, 28 November 2011

jalan Braga, Nuansa Kota Tua Di Bandung

Bingung memikirkan liburan akhir pekan? Rasanya amatlah tepat bila minggu ini Anda menyempatkan diri bersama keluarga atau orang terkasih untuk sama-sama berencana melancong ke Kota Bandung.
Ya, Kota yang disebut-sebut sebagai surganya Factory Outlet (FO) ini, memang menyimpan sejuta keindahan. Baik dari bangunan tempo dulunya, maupun kesejukan alamnya yang sudah pasti berbeda dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia, seperti Jakarta atau Surabaya. Maka tidak heran, setiap akhir pekan jalanan Bandung berubah menjadi macet total.
Bagi Anda yang tertarik dengan bangunan-bangunan khas Belanda, datang saja ke jalan Braga. Di sepanjang jalan ini, Anda dapat melihat pertokoan dan gedung-gedung perkantoran yang masih mempertahankan ciri arsitektur bangunan lama sampai saat ini. Dan yang lebih banyak menarik perhatian di jalan ini, adalah banyaknya kelompok remaja yang tampak silih berganti berjalan-jalan atau berfoto-foto di sudut-sudut Jalan Braga.
Untuk objek foto yang diambil sudah tentu gedung-gedung tua peninggalan masa kolonial yang masih menyisakan keindahan di masa lalunya.
Kepopuleran jalan ini bukan hanya di dalam negeri saja. Di Jalan Braga juga bisa kita jumpai para pelancong dari luar negeri yang hilir mudik mengambil objek-objek bangunan tua. Maka tak pelak lagi, Jalan Braga memang merupakan salah satu daya tarik wisata yang cukup penting di Kota Bandung.
Konon Jalan Braga sebelum abad ke-20 hanyalah jalanan becek dan berlumpur yang sering dilalui oleh pedati pengangkut kopi dari koffie pakhuis (di lokasi balai kota, sekarang) yang menuju Grote Postweg (Jalan Asia-Afrika, sekarang).
Itulah sebabnya di masa lalu Jalan Braga dikenali dengan nama Karrenweg atau Pedatiweg. Menjelang berakhirnya abad ke-19, Jalan Braga mengalami berbagai perkembangan seiring dengan pembangunan kota Bandung secara umum.
Dibandingkan dengan Jakarta dan Semarang, bangunan Kota tua di Bandung memang tidak memiliki kompleks sendiri. Namun usia bangunan-bangunan tuanya hampir sama dengan kota besar lainnya, yakni, sekitar satu abad lebih.
Dan bisa dipastikan setiap libur akhir pekan, tempat ini tidak pernah sepi dan bagi Anda yang sempat melancong pastilah rasa ingin kembali akan ada setelah Anda meninggalkan kota yang dijuluki Paris Van Java ini.
Sejumlah usulan tentang revitalisasi Jalan Braga sudah pernah diungkapkan masyarakat melalui berbagai media, salah satunya adalah dengan menjadikan Jalan Braga sebagai sentra FO, Distro, atau pusat perbelanjaan yang bergengsi seperti di masa lalu. Atau, mencontoh yang sudah dilakukan oleh beberapa kota besar di Indonesia, dengan menjadikannya sebagai kawasan wisata kota tua.
Melanjutkan perjalanan di Jalan Braga, sekitar 100 Meter Anda akan menemui Bioskop Majestic di sebelah kiri. Salah satu bangunan tua dengan keunikan khusus yaitu terdapat relief kepala naga, bangunan ini masih diarsiteki oleh Schoemaker.
Di jalan ini pula terdapat ruang jalan yang dijadikan sebagai kawasan pertokoan elite. Selain kondisi lingkungannya yang masih nyaman. Di kawasan ini para pejalan kaki juga dapat melihat-lihan etalase-etalase yang memajang pakaian-pakaian khas orang Bandung yang terkenal dengan gaya Eropanya.
Belum lagi di sepanjang jalan ruang Braga terdapat berbagai peninggalan karya arsitektur dalam bentuk bangunan dengan berbagai gaya (style). tetapi mempunyai proporsi dan harmonisasi yang baik, sehingga menimbulkan kesan sebagai satu kesatuan yang dinamis.
So, bagi Anda yang belum punya rencana liburan akhir pekan ini. Jangan ditunda lagi segeralah datang ke Kota yang juga dijuluki Kota yang paling romantis di pulau Jawa ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar