jalan

Minggu, 04 Desember 2011

mengenal kota bandung

Kota Bandung merupakan kota metropolitan terbesar di Jawa Barat sekaligus menjadi ibu kota provinsi tersebut. Kota ini terletak 140 km sebelah tenggara Jakarta, dan merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya menurut jumlah penduduk. Sedangkan wilayah Bandung Raya (Wilayah Metropolitan Bandung) merupakan metropolitan terbesar ketiga di Indonesia setelah Jabodetabek dan Gerbangkertosusila (Grebangkertosusilo). Di kota yang bersejarah ini, berdiri sebuah perguruan tinggi teknik pertama di Indonesia (Technische Hoogeschool, sekarang ITB), menjadi ajang pertempuran di masa kemerdekaan, serta pernah menjadi tempat berlangsungnya Konferensi Asia-Afrika 1955, suatu pertemuan yang menyuarakan semangat anti kolonialisme, bahkan Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru dalam pidatonya mengatakan bahwa Bandung adalah ibu kotanya Asia-Afrika.
Pada tahun 1990 kota Bandung menjadi salah satu kota teraman di dunia berdasarkan survei majalah Time.

Kota kembang merupakan sebutan lain untuk kota ini, karena pada jaman dulu kota ini dinilai sangat cantik dengan banyaknya pohon-pohon dan bunga-bunga yang tumbuh di sana. Selain itu Bandung dahulunya disebut juga dengan Parijs van Java karena keindahannya. Selain itu kota Bandung juga dikenal sebagai kota belanja, dengan mall dan factory outlet yang banyak tersebar di kota ini, dan saat ini berangsur-angsur kota Bandung juga menjadi kota wisata kuliner. Dan pada tahun 2007, British Council menjadikan kota Bandung sebagai pilot project kota terkreatif se-Asia Timur

Selasa, 29 November 2011

RESOR DAGO PAKAR


                                   RESOR DAGO PAKAR
Kawasan Terbaik di kota Bandung
Di lereng perbukitan Dago Pakar di utara kota Bandung yang sejuk dan asri telah dikembangkan kawasan eksklusif Resor Dago Pakar seluas 320 Ha. Hanya 6 km atau 10 menit berkendaraan dari pusat kota, Resor Dago Pakar menjadi kawasan yang strategis dan prestisius.
Lokasi ini berada di ketinggian 800 -1200 m di atas permukaan laut sehingga di setiap titik terbentang keindahan pemandangan kota Bandung. Berhawa sejuk dengan suhu berkisar 16 – 22 o C, kawasan ini menawarkan kenyamanan, ketenangan dan kehijauan alam sehingga tercipta lingkungan yang harmonis.
Kota Bandung sendiri bisa dicapai dari Jakarta melalui jalan tol Cipularang hanya 1.5 jam berkendaraan, bebas macet melalui jalan layang Pasupati.
Resor Dago Pakar juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas bertaraf Internasional yang akan memanjakan kehidupan anda seperti golf course 18 holes, golf club, private club house, apartment resort, hotel resort, commercial area, international/national school.
PT Bandung Pakar adalah bentuk usaha Perseroan Terbatas yang didirikan pada tanggal 5 Juni 1990 di Bale Bandung
Sesuai dengan anggaran dasar Perseroan, maksud dan tujuan serta kegiatan usaha diantaranya adalah pembangunan, pengusahaan dan pengelolaan real estate berikut segala fasilitas penunjangnya, juga gedung apartemen atau rumah susun dan gedung perkantoran berikut dengan segala fasilitas penunjangnya, pusat perbelanjaan, tempat-tempat rekreasi dan olah raga dengan fasilitas-fasilitasnya.
Adapun lokasi yang ideal dan potensial untuk tujuan ini adalah suatu kawasan yang terletak di desa Mekar Saluyu dan desa Ciburial kecamatan Cimenyan Kabupaten Dati II Bandung dengan luas area 320 Ha.
Berada di ketinggian 800 – 1200 di atas permukaan laut, lokasi ini dianugerahi keindahan alam dan panorama kita Bandung, hawa yang sejuk segar berkisar antara 16 – 22 o C serta tak jauh dari pusat kota Bandung, hanya 6 km atau 10 menit berkendaraan, melalui Jl. Ir. H. Juanda – Dago.
Kawasan Resor Dago Pakar sendiri memiliki panjang 4 km dan lebar 1.5 km, dibatasi oleh sungai Cilimus dan sungai Cidurian. Lokasi ini dapat dicapai melalui jalan Rancakendal Luhur sedangkan jalan dari Terminal Dago ke depan lokasi Resor Dago Pakar sudah diperlebar dengan ROW 14 m. Akses lain menuju lokasi melalui jalan Bojongkoneng, jalan Suci dan jalan Tubagus Ismail.
Lingkungan yang Hijau
Resort Dago Pakar sudah menerapkan konsep hijau untuk lingkungannya, jauh sebelum pengembangan lain menerapkannya. Hal ini sudah terlihar sejak memasuki gerbang Resort dago Pakar. Hanya 15% dar seluruh luas are Resort dago Pakar yang di peruntukkan untuk bangunan, sisanya dibiarkan hijau dan menyerap air hujan. Setiap rumah diwajibkan membuat sumur resapan agar air hujan tidak terbuang percuma. Siapapun tidak boleh menggali sumur sendiri, Resort Dago Pakar menyediakan air bersih dari mata air di atas pegunungan.
  

Keterangan Gambar :
  1. Resort Residence
  2. Commercial Area
  3. Apartment
  4. Resort Hotel
  5. Golf Course 18 holes & Golf Club
  6. Club House
  7. Botanical Garden
Rancangan hunian impian anda di Golf island Residence sesuai keinginan, biarkan halaman belakang rumah menyatu dengan kehijauan padang Golf. bukalah jendela lebar-lebar agar pemandangan indah terkam dalam kenangan anda selamanya.
hanya di Resort Dago pakar, satu-satunya hunian ekslusif di kota Bandung dengan pemandangan Golf di dalamnya, Golf island residence, memang hanya untuk pribadi yang istimewa seperti anda.

Meneropong Bandung dari Kampung Gajah

Meneropong Bandung dari Kampung Gajah  

 
   Udara yang segar dan pemandangan yang indah membuat kawasan Bandung, Jawa Barat, menjadi tujuan untuk menghilangkan penat di kepala setelah sepekan bergelut dengan pekerjaan. Ada satu objek wisata yang cocok dikunjungi keluarga yakni Kampung Gajah di Lembang.

   Di Kampung Gajah, pelancong dapat dapat melihat Kota Bandung dari ketinggian. Di sinilah satu-satunya tempat untuk melihat pemandangan terindah Kota Kembang. Udaranya juga sangat segar. Tak hanya alam yang indah, sarana bermain yang menyenangkan juga tersedia di tempat ini.

   Permainan yang tersedia antara lain ATV Teletubbies, ATV cross, arena bermain anak, kuda tunggang, sepeda tandem, mini becak, delman limousine, joging track, serta juga kafe. Pengunjung juga bisa menaiki segway eco ride yang merupakan kendaraan masa depan yang ramah lingkungan.

   Selain permainan untuk buah hati, game-game yang menantang juga banyak di Kampung Gajah. Tidak kalah dengan lokasi wisata alam lainnya. Akan kurang lengkap jika berkungjung ke Kampung Gajah tidak mencoba mengendarai mobil yang bisa melewati segala medan. Adrenalin pasti terpacu.

   Pengunjung yang ingin sekadar menikmati kuliner bisa datang ke Kampung Gajah. Menu spesial yang disajikan ala Kampung Gajah antara lain fish Thai mango, oxtail, hot chicken spicy, iga bakar rica, serta iga bakar soya. Tidak kalah nikmat adalah sosis bakar atau goreng.(JUM)

Siliwangi Waterpark , hot spring di pusat kota bandung

                         Siliwangi Waterpark, Hot Spring di Pusat Kota Bandung
Usai lelah menjelajah pusat perbelanjaan dan parawisata di Kota Bandung, berenang di kolam air hangat sepertinya terdengar menyenangkan. Otot dan syaraf yang tegang usai berwisata seharian bisa terobati ketika tubuh berendam di kolam air hangat. Dari pusat Kota Bandung, kini Anda tak perlu pergi jauh ke Ciater, Ciwidey atau Pangalengan. Sejak setahun lalu, telah hadir sebuah tempat wisata waterpark dengan fasilitas kolam air hangat di pusat Kota Bandung.

Sejak satu tahun lalu Siliwangi Waterpark dibuka untuk umum. Tidak hanya sekedar berenang, di tempat ini Anda dapat menikmati rekreasi air hangat dengan tempat yang luar biasa asri. Kebersihan dan keindahan menjadi andalan dari kolam renang yang terletak dijalan Lombok No.10 ini. Meski pun hadir dengan konsep alam terbuka, namun pepohonan menjulang tinggi yang terdapat di sekeliling area menjadikannya lebih sejuk dan benar-benar indah. 

Pohon-pohon tersebut dipastikan akan bertahan selamanya karena merupakan tumbuhan yang dipelihara dan menjadi bagian dari open space kota Bandung.
Terdapat dua buah kolam yang sangat jernih, yaitu kolam dewasa seluas 50 meter persegi dengan kedalaman 1 hingga 2 meter serta kolam anak-anak yang dilengkapi dengan waterboom. Arena bermain seperti outbond dan pasir pantai juga bisa Anda nikmati di tempat ini. Untuk dapat menikmati semua wahana tersebut, Siliwangi Waterpark membandrol tiket masuk sebesar Rp. 50.000,00.

Selain kolam renang air hangat untuk semua segmen usia, Siliwangi Waterpark juga dilengkapi dengan beberapa fasilitas lainnya seperti convention hall, outlet, ruang sauna dan Oasis resto dengan menu andalan nasi bakar dan sop buah yang segar.

Nasi bakar dengan bumbu merah yang menggoda dan bertabur teri medan ini sangat nikmat disantap bersama tempe, tahu, dan ayam goreng serta lalapan segar dan sambal. Warna merahnya memang memberikan daya tarik tersendiri untuk semua kalangan usia termasuk anak-anak, karena sangat aman dan tidak pedas. 

Sementara sop buah yang disajikan dengan es krim juga tak kalah menarik. Potongan buah-buahan segar berpadu dengan es krim yang lembut dapat seketika menghilangkan dahaga. Dengan presentasi yang menarik ini justru terbukti dapat merangsang anak-anak yang sebelumnya tidak suka makan buah-buahan menjadi tertarik untuk menikmatinya.

Jika liburan dan jalan-jalan anda di Kota Bandung terasa melelahkkan, tak ada salahnya anda melepaskan rasa lelah dengan menghirup kesejukan udara serta keindahan Siliwangi Waterpark dengan menu yang menggugah selera di Oasis Resto and Lounge. Dengan demikian rekreasi terasa semakin sempurna.

Siliwangi Waterpark
Jalan Lombok no. 10 Bandung
Ticket : Rp 50.000/person
Masa Liburan Anak Sekolah : Rp 40.000/anak
Buka mulai Pukul 06.30 - 21.00
Telp. 022-4220757

Menikmati Kota Bandung dengan 500 ribu Rupiah

Menikmati Kota Bandung dengan 500 ribu Rupiah



Siapa bilang uang sedikit tidak bisa mengunjungi tempat-tempat wisata? Tidak bisa jalan-jalan? Saya sudah membuktikannya. Percaya atau tidak, inilah pengalaman saya. Dengan uang sebesar 500 ribu rupiah, saya menikmati keindahan kota Bandung. Tentunya ada tips dan trik yang mesti dilakukan untuk mencapai tujuan ini. Pembagian pos keuangan harus benar-benar ter-manage dengan rapi.
Kali ini saya ingin berbagi pengalaman wisata super murah. Dengan biaya lima ratus ribu rupiah per orang, saya dan lima orang teman menjelajahi kota Bandung, mulai dari Bandung Selatan, Bandung Utara dan Bandung kota. Jumlah itu tidak termasuk wisata belanja atau pembelian souvenir-souvenir.
Ini adalah wisata yang baru pertama kali saya alami. Wisata yang super duper murah, super hemat. Maksud saya, perjalanan wisata ini bukan wisata kuliner. Tapi wisata ke tempat-tempat yang terkenal yang ada di kota Bandung. Memang tidak semua tempat bisa dicapai, karena memerlukan waktu yang tidak sedikit. Tapi paling tidak kami bisa menikmati tempat-tempat wisata yang menurut kami terkenal dan penting.
Berikut ini tips dan trik yang kami lakukan untuk bisa menikmati perjalanan wisata ini. Dengan senang hati saya akan berbagi di sini.
Waktu wisata : Sabtu – Senin, 9 – 11 Oktober 2010
Jumlah wisatawan : 6 orang
Biaya per orang : 500 ribu rupiah
Biaya-biaya yang dikeluarkan :
1. Sewa mobil 3 hari 2 malam
2. Bensin
3. Tarif Tol
4. Makan siang & makan malam
5. Belanja makanan & minuman
6. Tabung Gas kecil
7. Tiket masuk wisata
8. Parkir mobil
Tips sebelum berangkat :
A. Perlengkapan gotong-royong
1. Makanan dan Sayuran
Kami berbagi tugas untuk membawa makanan lauk-pauk yang bisa tahan dua sampai tiga kali makan, kecuali nasi putih untuk makan siang hari pertama.
Lauk-pauk dibuat kering agar cukup tahan lama, seperti ayam bakar (untuk satu kali makan), balado tempe, balado kentang, dan balado kari ikan asin. Sedangkan sambal harus sambal goreng. Semuanya sesuai selera.
Sayuran mentah atau lalapan secukupnya sebagai pelengkap. Menu satu ini boleh tidak dibawa. Tapi dengan lalapan ini makan siang jadi komplit nikmatnya.
Ditambah lagi pop mie gelas, saos sambal, kecap, roti tawar plus margarine dan coklat tabur. Mie bisa dimakan waktu malam dan roti untuk sarapan pagi.
2. Minuman
Minuman berupa air mineral gelas 2 kardus, kopi, teh, wedang jahe, gula putih dan susu.
3. Makanan Ringan atau Snack
Makanan yang satu ini jangan dilewatkan. Karena makanan ringan atau snack ini akan berguna sebagai cemilan yang menemani kita dalam perjalanan dan di tempat wisata.
Biasanya yang kami beli di tempat wisata adalah rujak buah. Rasanya yang segar dan pedas membuat suasana tambah semangat. Tapi kalau tidak ada, ya kami hanya menikmati buah-buahan yang kami bawa dari rumah plus cemilan.
4. Buah-buahan
Jangan terlewatkan juga untuk menyegarkan tubuh dengan vitamin alami, yakni buah-buahan. Bukan saja sebagai pencuci mulut setelah makan, tapi akan menyegarkan saat di tempat wisata bercuaca panas. Apalagi kalau di tempat wisata itu tidak ada yang jual rujak buah.
5. Obat-obatan
Tubuh yang sehat dan fisik yang kuat akan memudahkan perjalanan. Berwisata ke tempat yang dekat sekalipun bila kondisi tidak sehat, tidak fit, maka wisata menjadi tidak nikmat. Malahan bisa menyusahkan orang lain.
Tetapi untuk mengantisipasi keadaan-keadaan yang tidak diinginkan, makan obat-obatan perlu disiapkan. Obat yang perlu dibawa seperti obat sakit kepala, obat flu, obat sakit perut, obat maag, minyak kayu putih, balsam, obat merah atau betadine, tensoplas, dan obat sakit-sakit tertentu yang dibawa sendiri.
6. Perlengkapan masak :
6.1 Kompor gas super kecil
6.2 Tabung gas super kecil
6.3 Panci kecil
Perlengkapan ini sangat berguna ketika wisata alam yakni untuk memasak mie, membuat minum teh, kopi, wedang jahe atau susu.
7. Tenda (jika perlu).
B. Perlengkapan pribadi :
1. Baju ganti beserta baju dalam untuk wisata
2. Baju tidur
3. Perlengkapan shalat
4. Perlengkapan mandi seperti handuk, sabun mandi cair, shampoo, pasta gigi dan sikat gigi.
5. Krim wajah untuk siang hari, pelembab bibir dan pelembab kulit. Semua ini untuk melindungi tubuh dari cuaca yang membuat kulit kering atau bibir pecah-pecah.
6. Sandal, sepatu, payung, topi dan kaca mata hitam.
7. Selimut, jaket, sleeping bag dan kaos kaki. Semua ini berguna untuk tidur di alam terbuka atau berkemah.
Bandung, Sabtu 9 Oktober 2010
Berangkat dari Jakarta pukul 8.30 wib. Tempat penjemputan di jalan baru Kp. Rambutan.
Bandung Selatan
1. Kawah Putih (Putih Crater)
Tempat tujuan pertama wisata ini sangat sangat mengejutkan! Pasalnya ketika kami sampai di lokasi, seorang petugas perempuan langsung menanyakan berapa jumlah pengunjung. Ketika kami jawab 6 orang, petugas itu menyebut angka 240 ribu rupiah.
What??? Kami terkaget-kaget mendengarnya. Betapa tidak! Kami tidak menyangka tiket masuknya melambung sangat tinggi. Padahal menurut data di internet sekitar 5 ribuan. Sekarang menjadi 15 ribu rupiah per orang. Yang paling mengagetkan kami adalah tarif mobil sebesar 150 ribu rupiah. Gila! Alasannya untuk biaya perlindungan hutan.
Karena shock, kami minta izin dulu untuk mufakat terlebih dulu. Mobil ditepikan di pinggir jalan. Saat kami sedang bermufakat, tiba-tiba seorang petugas menghampiri mobil kami. Dia menawarkan biaya 150 ribu termasuk mobil. Mulanya kami tawar 100 ribu rupiah, tapi petugas itu tidak mau. Kami naikkan jadi 120 ribu rupiah, dia tidak mau juga. Olalaa…
Akhirnya kami menyetujui juga setelah bersepakat dan mendapat jaminan keamanan. Jadilah 150 ribu rupiah melayang.
Ketika menerima tiket masuk, kami hanya mendapatkan 3 buah tiket masuk dengan harga 15 ribu rupiah per tiketnya. Kami kaget lagi.
“Orangnya ’kan 6, Pak?“ tanya kami berbarengan.
Dengan entengnya si petugas itu menjawab, “Tidak apa-apa. Saya yang menjamin kok.“
Kami bengong mendengar jawaban tersebut. “Kalau nanti ada pemeriksaan gimana, Pak?“
“Tidak ada pemeriksaan lagi. Percaya sama saya.“
Setelah diyakinkan dengan diberikannya nomer handphone petugas itu, kami memasuki area kawah putih. Sepanjang jalan menuju ke kawah putih kami melontarkan lagi kekagetan kami itu.
Seorang teman berkomentar, ”Ini namanya perampokan pribumi.”
Sungguh diluar dugaan!
Tips : Persiapkan uang tunai untuk belanja dialihkan ke wisata diluar prediksi seperti ini.
Sesampainya di kawasan wisata Kawah Putih, kami menikmati suasana alam yang menakjubkan. Dari atas kami melihat kawah putih dengan perbukitan batu yang menghijau oleh pepohonan.
Berikut ini foto-foto wisata Kawah Putih :
Wisata Alam Kawah Putih, Bandung Selatan
Wisata Alam Kawah Putih, Bandung Selatan
Wisata Alam Kawah Putih, Bandung Selatan
Wisata Alam Kawah Putih, Bandung Selatan
Bersama Teman-teman di Kawah Putih, Bandung Selatan
Bersama Teman-teman di Kawah Putih, Bandung Selatan
2. Perkebunan Teh Rancabali (Rancabali – Tea Plantation)
Tujuan kedua ini kami nikmati dengan cara gratis. Mau tau caranya?
Karena sepanjang menuju Rancabali, kami sudah disuguhi pemandangan deretan hijau pohon teh yang tertata rapi, maka kami nikmati suasana ini dari tepi jalan saja. Kenapa?
Jawabannya selain menghemat uang, juga karena suasana yang akan kita temui di dalamnya juga tidak akan jauh berbeda. Yang membedakan biasanya hanya adanya pedagang makanan dan cinderamata, yang relatif sama di berbagai tempat.
Hamparan perkebunan teh di Rancabali ini yang sangat menyegarkan mata. Permadani hijau ini teratur dengan rapi dan begitu indah dipandang. Banyak wisatawan juga melakukan hal yang sama. Alhasil suasana tepi jalan jadi ramai. Hahaa..
Trik : Nikmati wisata gratis dari tepi jalan.
Berikut ini foto wisata Perkebunan Teh Rancabali :
Wisata Alam Rancabali, Bandung Selatan
Wisata Alam Rancabali, Bandung Selatan
3. Situ Patengan (Patengan Lake)
Tujuan ketiga adalah Situ Patengan. Orang mengenalnya dengan sebutan Situ Patenggang. Beda sedikit.
Tiket masuk 6 ribu rupiah per orang dan mobil 12 ribu rupiah. Total tiket sebesar 48 ribu rupiah.
Pemandangan danau berair tenang dengan pohon-pohon tinggi yang menghijau di sekelilingnya dan udara sore yang sejuk membuat suasana Situ Patengan begitu damai.
Ditambah lagi perahu-perahu yang membawa pengunjung ke Batu Cinta, membuat Situ ini jadi istimewa. Meski kami tak sempat ke Batu Cinta, kami tak kecewa. Selain karena hari menjelang sore, kami ingin mengejar tujuan selanjutnya sebelum malam.
Sekadar informasi, untuk menyewa perahu, per orang kenakan biaya 20 ribu. Boleh mendayung sendiri atau minta bantuan petugas.
Berikut ini foto-foto wisata Situ Patengan :
Wisata Alam Situ Patengan, Bandung Selatan
Wisata Alam Situ Patengan, Bandung Selatan
Wisata Alam Situ Patengan, Bandung Selatan
Wisata Alam Situ Patengan, Bandung Selatan
Sore di Situ Patengan, Bandung Selatan
Sore di Situ Patengan, Bandung Selatan
4. Bumi Perkemahan & Penangkaran Rusa Ranca Upas (Ranca Upas – Camp Area & Deer Breeding)
Tujuan terakhir menjelang malam adalah Ranca Upas. Waktu kami datang ke sini banyak orang yang sedang mengadakan acara berkemah. Mungkin karena week end.
Pagi di Ranca Upas, Bandung Selatan
Pagi di Ranca Upas, Bandung Selatan
Di kawasan ini juga terdapat penangkaran rusa. Kita bisa melihat rusa-rusa dari atas bangunan kayu yang memanjang. Rusa-rusa dengan wajah yang lucu.
Penangkaran Rusa - Ranca Upas, Bandung Selatan
Penangkaran Rusa - Ranca Upas, Bandung Selatan
Tapi perlu diperhatikan ketika berwisata ke tempat ini. Apalagi bila berniat berkemah. Udaranya dingin sekali dan sedikit sekali penginapan. Mungkin karena ini bumi perkemahan, jadi khusus yang datang adalah yang berniat berkemah.
Tips : Bawalah jaket tebal atau sleeping bag dan kaos kaki tebal.
Sebagai informasi, tiket masuk ke tempat wisata ini 7 ribu rupiah per orang dan mobil 10 ribu rupiah. Harga tenda biasa 80 ribu rupiah dan tenda kapasitas besar 300 ribu rupiah.
Waktu kami datang pertama kali, petugasnya bertanya, “Mau berkemah di sini atau mau survey dulu?“
Karena kami tidak pasti juga mau menginap di sini atau tidak, maka kami jawab “Survey dulu, Pak.”
Karena jawaban kami ’mau survey dulu’, maka kami diberi harga setengahnya. Kami cukup membayar 25 ribu rupiah untuk 6 orang plus mobil.
Jika berniat berkemah, kami akan didatangi petugas tersebut dan untuk itu kami diminta meninggalkan nomer handphone yang bisa dihubungi. Salah seorang teman kami memberikan nomer handphone-nya.
Setelah melihat-lihat keadaan, tanpa terasa hari sudah beranjak gelap. Kami bermufakat untuk tidur saja di Ranca Upas ini.
Kami memilih salah satu pendopo yang ada di sana. Kebetulan pendopo itu tidak terlalu jauh dari tempat ibadah, toilet dan berada di pinggir jalan.
Pendopo sudah dibersihkan, lilin sudah dibeli dan dinyalakan, mie, teh, dan kopi sudah dibuat, jadilah kami nikmati malam itu dengan berkemah ala kadarnya. Ditambah lagi, tidak ada petugas yang datang. Waah…, benar-benar hemat.
Trik : Jika datang ke tempat perkemahan seperti ini, bilang saja ‘mau survey dulu.’
Sebenarnya ini bukan akal-akalan juga. Karena kami tidak didatangi petugas, maka kami nikmati saja setengah harga yang dikasih ini. Hahaa…
Ketika malam semakin jauh, udara di Ranca Upas ini ternyata tidak main-main. Dinginnya begitu sangat. Jaket tebal dan sleeping bag rasanya masih tembus juga. Tapi mau bagaimana lagi! Kan sudah memilih, jadi brr.. brrrr… dinikmati saja.
Kami tidur terpencar-pencar. Dua orang di pendopo, dua orang di mobil dan dua orang lagi di musholla. Pokoknya nikmat banget dinginnya. Hehee…
Early morning at Ranca Upas, Bandung Selatan
Early morning at Ranca Upas, Bandung Selatan
Pagi hari kami mandi air hangat di tempat pemandian umum. Ada dua tempat pemandian air hangat (yang saya tahu) yang bisa digunakan.
Tadinya saya nggak mau mandi, tapi karena dibujuk air panas, saya jadi tertarik. Akhirnya, byur … byur… hmm…. hangatnya….
Di Ranca Upas, lengkap dinginnya, lengkap air hangatnya. Gratis lagi! Hehee…
Sebelum meninggalkan Ranca Upas, kami sarapan roti dengan olesan mentega dan taburan coklat. Minumnya kopi dan teh manis. Nikmatnya…
Setelah itu kami menikmati suasana pagi dengan berjalan-jalan di sekitar bumi perkemahan. Udara pagi yang sejuk dan sinar matahari yang hangat membuat suasana hati jadi tenteram.
Saya bersama seorang teman sempat mampir di salah satu kedai makan. Kami makan bakwan goreng 3 buah ditambah 1 saos sambal sachet kecil dan 2 gelas kecil teh manis. Sedapnyaa…
Tapi tidak sedap sewaktu harus membayar sedikit makan yang kami makan tersebut. Pelayannya menyebut angka 7 ribu rupiah untuk semua itu. Hahh!!!
Benar-benar, deh. Semuanya diluar dugaan kalau berada di tempat wisata. Hiks.
Tak berapa lama kami berkemas dan meninggalkan Ranca Upas untuk tujuan wisata selanjutnya.
Bandung, Minggu 10 Oktober 2010
1. Kebun Stoberi – Ciwidey (Strawberry Garden – Ciwidey)
Kami bermaksud melihat perkebunan stroberi dari dekat sekaligus memetik buah lezat berwarna merah itu.
Setelah menyusur jalan, berhentilah kami di salah satu kebun. Setelah berbincang-bincang kami memutuskan untuk merasakan sensasi memetik stroberi dari pohonnya langsung.
Kebun Stroberi - Ciwidey, Bandung Selatan
Kebun Stroberi - Ciwidey, Bandung Selatan
Sewaktu memetik stroberi itu, teman-teman ikut juga mencicipi buahnya yang manis-manis asam. Pokoknya dapat sensasinya, dapat kenyangnya. Hahaa..
Petik Stroberi, yuk?!
Petik Stroberi, yuk?!
Buah stroberi yang sudah dipetik kemudian ditimbang dengan harga per kilonya 35 ribu rupiah. Dua keranjang kami berisi 6.9 kg. Jadi harga yang harus saya bayar sebesar 24 ribu rupiah. Tidak mahal! Karena teman-teman ikut makan sewaktu di dalam kebun. Hehee…
Benar kata salah seorang teman saya, “Rasakan sensasinya!“
Trik : Mintalah kepada penjaga kebun lebih dari 1 keranjang agar terlihat banyak pembeli.

Bandung Utara
Kami menuju Lembang. Di perjalanan kami berhenti sebentar di sebuah mini market untuk membeli makanan dan minuman. Maklumlah, persediaan mie dan air mineral sudah menipis.
Setelah itu perjalanan dilanjutkan. Ketika kami berhenti lagi untuk membeli makan siang di sebuah rumah makan Padang, tidak tahunya itu daerah Geger Kalong, tempat Daarut Tauhid berada. Senangnya… Jadilah kami mampir di mini market Daarut Tauhid dan sedikit ikut mendengarkan ceramah agama yang saat itu sedang berlangsung.
Perjalanan kembali dilanjutkan. Sepanjang perjalanan ada tempat-tempat kuliner yang kami lalui seperti Rumah Sosis, House of Risoles, Season, dan Tahu Lembang.
Kami cuma bisa memandanginya dari dalam mobil. Huhuu… Lain kali, ya. Kami akan mengunjungimu…
Tak berapa lama kami berhenti lagi untuk membeli sebotol tabung gas kecil sebagai persediaan membuat makanan dan minuman. Di sini saya juga membeli sepasang sandal ganti. Maklumlah, saya hanya pakai sepatu.
2. Gunung Tangkubanparahu (Tangkubanparahu Vulcano)
Menjelang siang, sampailah kami di tempat tujuan kedua, yakni Gunung Tangkubanparahu. Orang lebih mengenalnya dengan sebutan Gunung Tangkuban Perahu. Beda ejaan saja.
Gunung Tangkubanparahu ini berupa pegunungan batu yang ditumbuhi pepohonan tinggi yang menghijau dengan kawah di tengahnya. Kawah itu bernama Kawah Ratu. Dahulunya tempat ini menjadi kawasan penambangan belerang.
Gn. Tangkubanparahu dengan Kawah Ratu, Bandung Utara
Gn. Tangkubanparahu dengan Kawah Ratu, Bandung Utara
Kawah Ratu - Gn. Tangkubanparahu, Bandung Utara (zoom in)
Kawah Ratu - Gn. Tangkubanparahu, Bandung Utara (zoom in)
Tips : Bawalah payung, topi lebar dan kaca mata hitam untuk menghindari silau matahari.
Sebelum memulai aktivitas di kawasan wisata ini, kami isi perut dulu. Maklumlah, sudah waktunya makan siang. Setelah istirahat sejenak, barulah kami melihat dan menikmati alam Gunung Tangkubanparahu dengan Kawah Ratunya. Hari itu panas cukup menyengat. Seorang teman saya sandalnya putus. Untungnya di kawasan ini ada yang menjual sandal.
Tips : Lebih baik memakai sepatu ke tempat wisata seperti ini. Karena medannya curam dan bebatuan.
Sebelum meninggalkan tempat wisata, kami shalat terlebih dulu. Saya menyempatkan membeli kaos dan topi rajut di sini. Setelah itu perjalanan dilanjutkan kembali.
Wisata Alam Gn.Tangkubanparahu, Bandung Utara
Wisata Alam Gn.Tangkubanparahu, Bandung Utara
3. Maribaya dengan Curug Ciomas (Maribaya with Ciomas Water Fall)
Tujuan kali adalah air terjun atau Curug Ciomas di Maribaya. Saya dan teman-teman menikmati suasana di Maribaya ini. Adapun sejarahnya bisa jadi yang tergambar dalam batu di bawah ini.
Maribaya dalam Gambar Batu, Bandung Utara
Maribaya dalam Gambar Batu, Bandung Utara
Di kawasan Maribaya ini banyak juga dijual aneka bunga, terutama kaktus. Cantik dan lucu-lucu.
Seorang teman saya membawa pulang 2 kardus berisi 14 jenis tanaman bunga. Macam-macam bunga dibelinya di sini. Entah apa saja. Yang pasti cantik-cantik. Lihat gambar di bawah berikut ya.
Aneka Kaktus di Maribaya, Bandung Utara
Aneka Kaktus di Maribaya, Bandung Utara
Air terjunnya terdapat di dua lokasi, kiri dan kanan. Hanya saja untuk posisi sebelah kanan posisinya lebih tinggi dan airnya lebih deras.
Meski begitu airnya tidak terlalu jernih. Orang-orang yang berkunjung pun tak ada yang mandi-mandi. Mereka turun ke air hanya untuk main-main air saja dan berfoto.
Suasana dekat air terjun sebelah kiri nyaman untuk duduk-duduk sambil ngemil makanan ringan.

Sejarah Kota Bandung

Sejarah Kota Bandung

Era Pajajaran
Daerah yang sekarang dikenal dengan nama Bandung semula adalah ibukota Kerajaan Padjajaran (tahun 1488). Namun dari penemuan arkeologi kuno, kota tersebut adalah rumah bagi Australopithecus, Manusia Jawa. Mereka tinggal di pinggiran sungai Cikapundung sebelah Utara Bandung, dan di pesisir Danau Bandung. Gambar dan fragmen dari sisa tengkorak dan artifak Batu Api, dapat dilihat di Museum Geologi Jl. Diponegoro 57. Bandung.
Era Kolonial Belanda
Pada tahun 1786 mulailah dibangun jalan yang menghubungkan Jakarta, Bogor, Cianjur dan Bandung. Arus pendatang dari Eropa meningkat pada tahun 1809 saat Louis Napoleon, penguasa Belanda, memerintahkan Gubernur Jendral H.W. Daendels, untuk meningkatkan pertahanan di Jawa melawan Inggris. Untuk mengirimkan logistik mereka memerlukan jalan. Karena daerah pantai banyak terdapat rawa-rawa, akhirnya mereka membangun jalan ke arah selatan, melewati dataran tinggi Priangan.
The Groote Postweg (Jalur Pos Terhebat) dibangun 11 mil ke arah utara sampai ke jantung kota Bandung. Seperti biasa dengan kecekatannya, Daendels memerintahkan bahwa ibukota direlokasikan ke jalan tersebut. Bupati Wiranatakusumah II memilih sebuah tempat di bagian selatan jalan dari sisi sungai sebelah barat Cikapundung, dekat sepasang sumur keramat, Sumur Bandung, yang menurut rumor di lindungi oleh dewi Nyi Kentring Manik. Di daerah ini dia membangun dalemnya (istananya) dan alun-alun (pusat kota). Mengikuti orientasi tradisional, Mesjid Agung di tempatkan di sisi selatan, dan pasar tradisional di sisi timur. Rumahnya dan Pendopo (tempat pertemuan) terletak di bagian selatan menghadap gunung keramat Tangkuban Perahu. Saat itulah Kota Kembang lahir.
Sekitar pertengahan abad ke 19, Amerika Selatan cinchona (quinine), teh Assam, dan kopi diperkenalkan pada para dataran tinggi. Pada akhir abad itu Priangan terdaftar sebagai daerah pertanian paling menguntungkan se-propinsi. Pada tahun 1880 rel kereta api menghubungkan Jakarta dan Bandung telah selesai, dan menjanjikan perjalanan selama 2 1/2 jam dari keramaian ibukota Jakarta ke Bandung.
Dengan perubahan gaya hidup di Bandung, hotel, cafe, pertokoan muncul untuk melayani para petani yang entah datang dari dataran tinggi atau dari ibukota sampai daerah pesiar di Bandung. Kalangan masyarakat Concordia terbentuk dan dengan ruang tarinya yang besar merupakan magnet yang menarik orang untuk menghabiskan akhir pekan di kota. Hotel Preanger dan Savoy Homann adalah hotel-hotel pilihan. Braga di sepanjang trotoarnya terdapat toko-toko eksklusive Eropa.
Dengan adanya rel kereta api, cahaya perindustrian berkembang. Begitu panen tanaman mentah telah dapat langsung dikirimkan ke Jakarta untuk pengiriman lewat laut ke Eropa, sekarang proses utama dapat dilakukan secara efisien di Bandung. Orang Cina yang tidak pernah tinggal di Bandung berangsur-angsur datang untuk membantu menjalankan beberapa fasilitas dan mesin dan pelayanan bagi industri-industri baru. Pecinan muncul pada masa ini.
Pada masa awal abad ini, Pax Neerlandica di proklamasikan, menghasilkan perubahan dari pemerintahan militer menjadi sipil. Dengan ini muncul polis tentang desentralisasi untuk meringankan beban administrasi dari pemerintahan pusat. Dan demikianlah Bandung menjadi kotamadya pada tahun 1906.
Perubahan ini memberikan dampak besar pada kota. Balai kota dibangun di ujung utara Braga untuk mengakomodasi pemerintahan yang baru, terpisah dari sistem masyarakat yang asli. Ini kemudian di ikuti oleh pengembangan yang jauh lebih besar saat markas besar militer dipindahkan dari Batavia ke Bandung sekitar tahun 1920. Tempat yang dipilih adalah di bagian timur Balai Kota, dan yang didalamnya terdapat tempat tinggal bagi Panglima perang, kantor, barak, dan gudang persenjataan.
Pada awal abad ke-20 kebutuhan untuk mempunyai seorang profesional yang memiliki kemampuan khusus menggerakan pendirian sekolah tinggi teknik yang disponsori oleh warga kota Bandung. Pada saat yang sama rencana untuk memindahkan ibukota Hindia Belanda dari Batavia ke Bandung sudah matang, kota ini di perluas ke utara. Distrik ibukota ditempatkan di bagian timur laut, daerah yang tadinya adalah persawahan, dan sebuah jalan raya direncanakan untuk dibuat sepanjang 2.5 kilometer menghadap Gunung Tangkuban Perahu dengan Gedung Sate di ujung selatan, dan sebuah monumen kolosal disisi lainnya. Pada kedua sisi dari gedung yang megah ini akan terdapat permukiman bagi kantor-kantor milik permerintahan kolonial.
Sepanjang bantaran sungai Cikapundung diantara pemandangan alam terdapat Kampus Technische Hoogeschool, asrama dan bagian pengurus. Bangunan tua kampus ini dan pemandangannya mencerminkan arsiteknya yang genius Henri Maclain Pont. Di bagian barat daya disediakan untuk rumah sakit dan institute Pasteur, di lingkungan pabrik kina yang tua. Pembangunan ini direncanakan dengan sangat teliti mulai dari arsitekturnya dan perawatan secara detail. Tahun sebelumnya tidak lama sebelum pecahnya perang dunia ke 2 merupakan tahun keemasan bagi Bandung dan dikenang sebagai Bandung Tempoe Doeloe.
Tonggak-Era Kemerdekaan
Setelah Indonesia merdeka, Bandung menjadi ibukota provinsi Jawa Barat. Bandung merupakan tempat terjadinya konferensi Bandung pada tanggal 18 April – 24 April 1955 dengan tujuan untuk promosi ekonomi dan kerjasama budaya antara negara Afrika dan Asia, dan untuk melawan ancaman kolonialisme dan neokolonialisme oleh Amerika Serikat, Uni Soviet atau negara-negara imperialis lainnya.

Senin, 28 November 2011

5 Tempat Ikon Bandung

5 Tempat Ikon Bandung

Kalau Ke Bandung pasti tahu tempat-tempat ini





Rasanya belum lengkap ke Bandung, kalau belum ke lima tempat ini. Yuk, kita intip 5 ikon Bandung.

Bandung, kota sejuta warna. Banyak tempat yang harus dikunjungi di Bandung, dari daerah tujuan wisata, pusat perbelanjaan sampai tempat makan dan membeli souvenir. Lima ikon kota Bandung ini akan diulas lengkap oleh tim Sendok Garpu.

1.      Gedung SateDibangun pada pemerintahan Hindia Belanda pada tahun 1920-1924, Gedung Sate adalah ikon terbesar di Bandung. Gedung ini disebut gedung sate karena di puncaknya terdapat 6 buah tusuk sate yang melambangkan biaya 6 gulden yang dibangun untuk membangun gedung ini. Gedung sate ini menghadap gunung tangkuban perahu di arah utara. Bangunannya yang kokoh membuatnya dapat berdiri sampai sekarang dan masih dijadikan sebagai pusat pemerintahan Jawa Barat. Bangunan yang sempat menjadi pusat pemerintahan Hindia Belanda ini dirancang sebagai perpaduan antara bangunan barat dan timur. Terdapat gaya atap pura bali, jendela ala bangsa Moor dari Andalusia, dan model bangunan pada masa Renaissance Italia.

2.      Jalan BragaKental dengan nilai historis, Jalan Braga merupakan jalan terkenal di Bandung. Jika Jakarta punya kawasan kota tua, Bandung juga mempunyai Jalan Braga. Banyak bangunan-bangunan yang masih berarsitektur Belanda di jalan ini, cocok untuk anda yang ingin berjalan-jalan dan mengambil foto. Pertokoan dan perkantoran model tempo dulu banyak berada di sini. Banyak pula dijual lukisan-lukisan menarik. Dahulu, pada tahun 1920-1940an, tempat ini adalah pusat mode terkenal seperti halnya Paris. Untuk itulah Bandung dinamai Paris van Java. Sayangnya, Jalan Braga sekarang tidak semeriah pada saat jaman dahulu.

3.      Gunung Tangkuban PerahuIngat Legenda Sangkuriang yang diceritakan waktu kita masih kecil dulu? Legenda ini erat kaitannya dengan gunung Tangkuban Perahu. Terletak 30 km di sebelah utara kota Bandung, kita dapat menjangkau gunung yang indah ini dalam waktu 30 menit dengan menggunakan kendaraan bermotor. Di sepanjang perjalanan, anda dapat melihat kebun teh dan deretan pohon pinus sambil menikmati udara sejuk. Terdapat mata air panas yang bisa ditemukan di kaki gunung serta deretan kawah memanjang dari gunung berapi ini. Gunung ini dinamai Tangkuban Perahu karena bentuknya yang seperti perahu terbalik. Pada saat cuaca cerah, lekukan tanah pada dinding kawah gunung ini terlihat jelas, begitu pula dengan dasar kawahnya. Pemandangan yang betul-betul menakjubkan. 

4.      Kartika SariSalah satu yang wajib dibawa pulang saat bepergian ke luar kota adalah oleh-oleh. Kartika Sari adalah salah satu oleh-oleh terkenal di kota kembang ini. Produk andalan Kartika Sari adalah pisang bollen (keju), dengan varian pisang bollen coklat, peuyeum (tape) bollen, durian bollen dan kacang hijau bollen. Brownies panggang dan brownies kukus juga patut untuk dinikmati. Selain itu banyak oleh-oleh dan kue kering lainnya yang dapat dijajal di sini. Kartika Sari terdapat di Kebun Kawung, Dago, Kebon Jukut dan masih banyak cabang lainnya. Saat ini Kartika Sari juga menghadirkan Madame Sari Restoran (restoran makanan khas Indonesia) di Kartika Sari Buah Batu serta Jakeju Foodcourt (Pusat Jajanan Kuliner Bandung) di Kebon Jukut.

5.      Factory OutletBanyak orang yang datang ke kota Bandung dengan tujuan shopping. Ya, berbagai jenis toko ada di sini, termasuk Factory Outlet yang menjamur belakangan. Factory Outlet adalah tempat berbelanja murah meriah. Barang-barang yang dijual di Factory Outlet biasanya adalah barang sisa ekspor yang tidak dapat dijual keluar dengan berbagai macam alasan. Indonesia sebagai negara pemroduksi pakaian-pakaian bermerek luar negeri mendapat keuntungan dengan barang sisa ekspor ini. Barang yang dijual seharga Rp 600.000,- dapat dijual Rp 50.000,- di Factory Outlet. Tak heran banyak orang yang berduyun-duyun berbelanja di Factory Outlet. Factory Outlet banyak terdapat di Jl. Setiabudi, Jl. Riau, Dago dan Cihampelas.

Selamat berpetualang ke ikon-ikon ini!

3 Trip Jalan Kaki di Bandung

3 Trip Jalan Kaki di Bandung

Jalan kaki bagus buat kesehatan. Untuk beberapa orang jalan kaki malah bisa jadi obat stres. Sebagai kota yang tidak memperhatikan kebutuhan para pejalan kaki, Bandung punya beberapa lokasi yang masih cukup nyaman buat para pejalan kaki. Yah, sedikit perjuangan lah jalan kakinya. Sedikit naik turun atau kesenggol motor. Sambil loncat juga bisa, menyebrangi bolongan-bolongan trotoar. Namanya juga di parit van java, bukan di Paris. hehehe.
Ini dia beberapa kawasan yang masih cukup nyaman untuk berjalan kaki. Sambil jalan kaki, sambil lihat-lihat pemandangan.

1. Ke pusat kota 'tua' Bandung. Ada di jl. Asia Afrika dan Braga. Dengan berjalan kaki di sekitar kawasan ini, kita bisa lihat bangunan-bangunan tua nan bersejarah. Beberapa masih dalam kondisi yang bagus, sementara yang lainnya ada yang kotor tak terawat. Nantinya gak hanya lihat-lihat aja, kunjungi juga beberapa tempat disana. Misalnya museum Konperensi  Asia Afrika, Sumur Bandung di Gedung PLN, menyantap es krim di Sumber Hidangan, dan serentetan aktivitas lainnya.

2. Kawasan Pasar Baru
Paling enak jalan kaki di Kawasan pecinan lama-nya Bandung ini di pagi hari. Masih segar dan suasananya belum hiruk pikuk. Kawasan ini adalah arena belanja banyak orang, ada Pasar Baru yang menjual semua barang dengan harga miring edun, ada pula geng penjual bahan Jeans meteran yang murah. Lalu ada yang jual bahan makanan, obat-obat herbal, dan peralatan dapur. Super lengkap. Sambil jalan-jalan bisa sambil hunting barang atau sekedar lihat-lihat juga masih menyenangkan kok. Nanti kalau jalan-jalan disini mampir deh ke satu tempat makan, jualannya Cakue & bubur Cina. Namanya  Toko Cakue dan Bapia Lie Tjay Ta dan cuma buka sampai pukul 11 siang.

3. Kampus
Ada dua kampus besar di Bandung (besar = luas). Saking luasnya, dua kampus negeri ini enak banget kalau dijelajahi dengan berjalan kaki. Adem, masih banyak pohon, trotoar lebar, dan minim kendaraan umum. ITB dan UPI. Keduanya berada di Bandung Utara. Cuma si kampus UPI ini rada sedikit di ujung Bandung Utara, tepatnya di jalan Setiabudi. Ya sekedar refreshing (atau nostalgia) gak apa-apalah jalan-jalan di dalam kampus. Itung-itung ngeceng :D

Ayo tambahin ya dimana lagi kawasan yang enak buat jalan kaki!

Penggemar Sepeda Ontel Negeri Serumpun Keliling Kota Bandung

Penggemar Sepeda Ontel Negeri Serumpun Keliling Kota Bandung
BANDUNG, RIMANEWS - Komunitas penggemar sepeda tua (ontel) dari Indonesia dan Malaysia (negeri Serumpun) mengayuh sepeda keliling Kota Bandung, Minggu (5/6/2011).
Kegiatan yang bertajuk "Kayuhan Dua Negara" (K2N) yang diikuti 35 orang penggemar sepeda Malaysia tersebut dilepas Wakil Wali Kota Bandung H Ayi Vivananda dari Balaikota Bandung.
Sekitar 1.000 orang penggemar sepeda ontel - atau dikenal onthelis - yang terlibat dalam kegiatan itu terdiri atas komunitas Paguyuban Sapedah Baheula dan Komunitas Sepeda Tua Indonesia (Kosti).
Sejumlah ruas jalan yang dilintasi konvoi penggemar sepeda ontel dari dua negara itu antara lain Jalan Tamblong, Jalan Lengkong, Sadakeling dan kawasan Jalan Buah Batu yang dua minggu terakhir menjadi kawasan "car free day".
"Kegiatan bersepeda ini sangat positif, dan salah satu cara silaturahmi dan mempererat persaudaraan kedua negara, Indonesia dan Malaysia. Kegiatan bersepeda bebas dari urusan politik," kata Wakil Wali Kota Bandung, Ayi Vivananda.
Bahkan Pemkot Bandung mendorong agar komunitas sepeda tua di Bandung untuk melakukan kerjasama dan kegiatan dengan sejumlah komunitas penggemar sepeda dari negara lain, salah satunya dari Belanda.
"Bersepeda itu sehat, diharapkan masyarakat menggunakan kembali sepeda untuk mengurangi emisi dan kepadatan Kota Bandung," kata Ayi.
Sementara itu Koordinator Kegiatan Kayuh 2 Negara, Yahya Jauhari, menyebutkan kegiatan bersepeda bersama dengan perwakilan komunitas sepeda tua Malaysia itu merupakan kegiatan balasan setelah tahun lalu perwakilan onthelis Bandung melakukan kegiatan bersepeda bersama di Malaysia.
"Tahun lalu kami ke Malaysia, dan tahun ini giliran mereka mengikuti kegiatan Kayuh 2 Negara di Bandung. Kegiatan ini akan rutin digelar, tidak hanya dengan Malaysia tapi dengan komunitas di negara lainnya," kata Yahya.
Yahya menyebutkan, penggemar sepeda onthel di Kota Bandung cukup banyak dan selama ini rutin menggelar kegiatan.
Pada kesempatan itu, Yahya menyambut baik rencana Pemkot Bandung akan memfasilitasi Festival Sepeda Onthel pada September 2011 bertepatan dengan HUT Kota Bandung.(Ian/Ant)

14 Area Mistik di Kota Bandung

Bandung memiliki beberapa tempat yang terkenal angker. Cerita di balik tempat angkernya pun ada beragam versinya, berikut beberapa tempat angker di kota Bandung :
1). Hantu Boneka di Jalan Babakan Siliwangi 
Konon katanya, di jalan tersebut pernah ada anak kecil yang tertabrak di depan pohon hingga meninggal. Agar tidak mengganggu, pohon tersebut diberi boneka yang digantung di atas pohon tersebut.

Menurut cerita dari mulut ke mulut, suatu malam hantu itu pernah melayang-layang di tengah keramaian jalan. Hantu itu berbentuk boneka panda kecil. Boneka itu adalah milik gadis kecil bernama Uci usia 2 tahun yang meninggal akibat tabrak lari pada tahun 1981.
Cerita lain mengatakan arwah perempuan tersebut terlihat di pohon sekitar Jalan Siliwangi, bergelantungan sambil membawa bonekanya dan mukanya hancur.
2). Hantu Garasi di Antara Jalan Dago-Dayang Sumbi 

Menurut informasi yang dihimpun detikbandung di rumah itu kabarnya ada mobil antik peninggalan Bung Karno. Garasi rumah itu tidak pernah ditutup, karena tiap malam terdengar suara seperti orang mengetuk pintu dari dalam garasi.
Kabarnya, di situ kadang terlihat ada penampakan anak-anak, yang suka marah saat pintu garasi di tutup.
3). Pohon Karet Angker di SMA 2 Bandung

Sekolah yang ada di Jalan Cihampelas ini punya pohon karet yang terkenal angker. Menurut kabar yang tersiar, di pohon tersebut ada suatu kelompok yang menjadikan pohon tersebut sebagai tempat syuting.
Salah seorang dari kelompok tersebut naik ke atas pohon karet itu. Saat kembali turun ke bawah, tangan orang itu sudah penuh dengan tulisan huruf sunda kuno.
4). SMA 5 dan SMA 3 Bandung

Menurut cerita, sekolah favorit yang dulu bernama Hooge Burgere School itu ditunggui makhluk halus bernama Nancy. Wanita Belanda ini dikabarkan bunuh diri di sekolah itu dan kerap menampakkan diri. Orang yang berjalan di depan sekolah ini sebanyak tiga keliling, jika beruntung bisa melihat penampakan Nancy di jendela bagian atas. Kadang juga terdengar suara piano musik klasik di ruangan musik padahal tidak ada orangnya.
5). ITB 

* Kolam mesin
Dulu sekitar tahun ’98 ada sebuah kecelakaan, sebuah mobil tercebur di dalamnya dan mengakibatkan dua orang penumpangnya meninggal di kolam itu.
Featured Video
* Sebagian besar lab-lab di mesin
* Studio gambar mesin
Disana sering ada suara meja gambar yang bergerak2 seolah- olah dipake buat ngegambar padahal setelah dicek ga ada siapa2,
* Aula Barat, katanya sih ada hantu tanpa muka.
* PAU
Yang ini udah jelas banget.. penampakan luarnya aja nyeremin. Konon katanya kalo kita lagi ‘beruntung’, bakal ngeliat ada orang jatoh dari lantai paling atas PAU dan kita bakal liat ancurnya badan tu orang.
* Lapangan sipil, yang di bawah pohon
6). Rumah Ambulance, Jalan Bahureksa No. 15

Di rumah inilah terparkir ambulance tua berbalut terpal coklat yang dijadikan ide film Hantu Ambulance . Sempat muncul kejadian aneh saat shooting film ini. Ketika terpal ambulance tua itu dibuka oleh paranormal Ki Kusumo, seorang kru kerasukan dan bohlam lampu kamera pecah. Desas-desus lain yang muncul, bekas rumah kos ini merupakan tempat prostitusi. Hantu ambulance adalah alibi untuk mengelabui warga.
7). Gereja tua di Pasteur
Menurut kabar, gereja ini dikenal sebagai gereja setan. Gereja ini berlokasi di belakang hotel Grand Aquila Pasteur dan memiliki patung gurita raksasa di atapnya
8). Patung H.C. Verbraak di Taman Maluku 

H.C. Verbraak merupakan pastor Belanda yang bertugas di Aceh pada 1870 dan beberapa daerah lain. Konon, tepat di bawah monumen itu dibuat merupakan pusara dirinya. Ia tewas di tempat menyusul kecelakaan pesawat. Berdasarkan cerita setempat, patung berwarna hitam legam setinggi 4 meter ini bisa bergerak sendiri!
9). Belakang kompleks SMA Aloysius Riau
Di suatu tempat, yaitu ruangan bawah tanah di sekolah ini merupakan bekas semacam kamp konsentrasi tentara Belanda. Digunakan tentara PETA (Perjuangan Tanah Air) untuk menyiksa tentara Belanda. Konon, ruangan ini memiliki akses tembus hingga ke Jalan Tamansari (2 kilometer dari sana).
10). Rumah tua di Jalan Dago 
Lokasinya mudah ditemukan, di pinggir jalan Dago. Di rumah ini terdapat mobil tua dan TV yang terus menerus menyala serta pagar yang tidak bisa ditutup.
11). Sekitaran jalan tongkeng (stadion siliwangi) 
Konon, disana ada seorang prajurit belanda tanpa kepala yang menunggangi kuda. Whoopers bisa coba datang jika mau memastikan keberadaannya datang aja sekitar jam 11 malam dan tiuplah peluit disana konon dia akan datang untuk mengambil kepalanya yang tergeletak dijalan.
12). Jalan cipaganti tepatnya dekat pom bensin 
Konon, disana sering ada penampakan seorang jawara (jagoan) didaerah tersebut yang meninggal dengan kepala terputus. Maka apabila melewati jalan cipaganti harus berhati-hati dan jika whoopers merasa menabrak sesuatu lebih baik jangan berhenti konon itu adalah kepala sang jawara tersebut.
13). Jalan tamansari Bandung
Yang ane tau disana sering terjadi penampakan kuntilanak.
14). Sekitar balai kota Bandung 
Konon apabila komandan melemparkan uang koin kedalam taman balkot konon Whoopers akan diikuti oleh sesosok tuyul.

Rasa Bandung dari Masa Lalu


 -Terik sore di Bandung bisa dijinakkan sedikit di Jalan Tamblong. Di jalan yang dekat dengan jalanan bersejarah kota ini, Jalan Asia Afrika, ini ada toko es krim dengan cita rasa Eropa, dari sekitar tahun 1930-an hingga 1940-an. Namanya Rasa Ice Cream & Bakery.
Begitu masuk ke dalam toko es krim dan kue, karyawati di toko ini menunjukkan nama coconut royale, es kopyor spesial, dan tutti frutti sebagai es krim yang paling kuno dan yang dijagokan oleh toko ini. Jadilah tiga jenis es krim itu yang terpilih.

Tak lama datanglah pesanan itu. Sepotong kelapa muda (sesuai nama coconut royale) yang berisi tiga skop es krim stroberi, pisang, dan moka. Sementara es kopyor spesial berisi stroop alias sirup dengan kopyor dan es krim vanilla. Lantas tutti frutti adalah es krim kuno tiga warna.

Begitu es di dalam setengah batok kelapa muda itu masuk mulut langsung nnyyyeesssss... mengusir rasa panas yang sekarang sudah menguasai Bandung.  Perkara cita rasa es krim ini, sudah bisa ditebak. Kalau di Jakarta, es krim ini bisa dibilang seusia dan setipe dengan es krim Ragusa di Jalan Veteran, Jakarta Pusat. Es krim ini dari tahun 1930-an ini diracik dua pria Italia.
Image . Di toko es krim yang di masa lampau bernama Hazes ini, es krim yang ditawarkan terasa lembut dan tak membuat enek. Rasanya ringan, sehingga melahap tiga skup es krim pun tak bikin kekenyangan.

Sekadar mengingatkan, toko es krim Baltic di bilangan Senen, Jakarta Pusat, pernah juga membuka cabang di Bandung. Sayang, kemudian tak bertahan di sekitar tahun 1970-an. Untung masih tersisa di Jalan Kramat itu. Di Bandung, toko es krim Baltic itu lantas berubah menjadi toko kue yang juga legendaris, Canary.

jalan Braga, Nuansa Kota Tua Di Bandung

Bingung memikirkan liburan akhir pekan? Rasanya amatlah tepat bila minggu ini Anda menyempatkan diri bersama keluarga atau orang terkasih untuk sama-sama berencana melancong ke Kota Bandung.
Ya, Kota yang disebut-sebut sebagai surganya Factory Outlet (FO) ini, memang menyimpan sejuta keindahan. Baik dari bangunan tempo dulunya, maupun kesejukan alamnya yang sudah pasti berbeda dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia, seperti Jakarta atau Surabaya. Maka tidak heran, setiap akhir pekan jalanan Bandung berubah menjadi macet total.
Bagi Anda yang tertarik dengan bangunan-bangunan khas Belanda, datang saja ke jalan Braga. Di sepanjang jalan ini, Anda dapat melihat pertokoan dan gedung-gedung perkantoran yang masih mempertahankan ciri arsitektur bangunan lama sampai saat ini. Dan yang lebih banyak menarik perhatian di jalan ini, adalah banyaknya kelompok remaja yang tampak silih berganti berjalan-jalan atau berfoto-foto di sudut-sudut Jalan Braga.
Untuk objek foto yang diambil sudah tentu gedung-gedung tua peninggalan masa kolonial yang masih menyisakan keindahan di masa lalunya.
Kepopuleran jalan ini bukan hanya di dalam negeri saja. Di Jalan Braga juga bisa kita jumpai para pelancong dari luar negeri yang hilir mudik mengambil objek-objek bangunan tua. Maka tak pelak lagi, Jalan Braga memang merupakan salah satu daya tarik wisata yang cukup penting di Kota Bandung.
Konon Jalan Braga sebelum abad ke-20 hanyalah jalanan becek dan berlumpur yang sering dilalui oleh pedati pengangkut kopi dari koffie pakhuis (di lokasi balai kota, sekarang) yang menuju Grote Postweg (Jalan Asia-Afrika, sekarang).
Itulah sebabnya di masa lalu Jalan Braga dikenali dengan nama Karrenweg atau Pedatiweg. Menjelang berakhirnya abad ke-19, Jalan Braga mengalami berbagai perkembangan seiring dengan pembangunan kota Bandung secara umum.
Dibandingkan dengan Jakarta dan Semarang, bangunan Kota tua di Bandung memang tidak memiliki kompleks sendiri. Namun usia bangunan-bangunan tuanya hampir sama dengan kota besar lainnya, yakni, sekitar satu abad lebih.
Dan bisa dipastikan setiap libur akhir pekan, tempat ini tidak pernah sepi dan bagi Anda yang sempat melancong pastilah rasa ingin kembali akan ada setelah Anda meninggalkan kota yang dijuluki Paris Van Java ini.
Sejumlah usulan tentang revitalisasi Jalan Braga sudah pernah diungkapkan masyarakat melalui berbagai media, salah satunya adalah dengan menjadikan Jalan Braga sebagai sentra FO, Distro, atau pusat perbelanjaan yang bergengsi seperti di masa lalu. Atau, mencontoh yang sudah dilakukan oleh beberapa kota besar di Indonesia, dengan menjadikannya sebagai kawasan wisata kota tua.
Melanjutkan perjalanan di Jalan Braga, sekitar 100 Meter Anda akan menemui Bioskop Majestic di sebelah kiri. Salah satu bangunan tua dengan keunikan khusus yaitu terdapat relief kepala naga, bangunan ini masih diarsiteki oleh Schoemaker.
Di jalan ini pula terdapat ruang jalan yang dijadikan sebagai kawasan pertokoan elite. Selain kondisi lingkungannya yang masih nyaman. Di kawasan ini para pejalan kaki juga dapat melihat-lihan etalase-etalase yang memajang pakaian-pakaian khas orang Bandung yang terkenal dengan gaya Eropanya.
Belum lagi di sepanjang jalan ruang Braga terdapat berbagai peninggalan karya arsitektur dalam bentuk bangunan dengan berbagai gaya (style). tetapi mempunyai proporsi dan harmonisasi yang baik, sehingga menimbulkan kesan sebagai satu kesatuan yang dinamis.
So, bagi Anda yang belum punya rencana liburan akhir pekan ini. Jangan ditunda lagi segeralah datang ke Kota yang juga dijuluki Kota yang paling romantis di pulau Jawa ini.

MONUMEN PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT- BANDUNG

Monumen ini terletak di sebelah utara Gedung Sate Bandung. Jika kita berada di plaza monumen tersebut, secara garis lurus, kita dapat melihat dengan jelas bangunan Gedung Sate. Antara monumen dan Gedung sate,  terdapat Taman Kota, Jl. Surapati, Lapangan Gasibu, dan Jl. Diponegoro. Monumen ini dekat juga dengan Kampus Universitas Padjajaran di Jalan Dipati Ukur Bandung. Di sebelah barat dari monumen ini berdiri tegak Gedung Telkom Indonesia, dan di sebelah timur berdiri Gedung Pertamina Indonesia.
Banyak aktivitas yang sering dilakukan di monumen ini. Selain sebagai titik massa untuk berkumpul sebelum dan sesudah aksi dalam berbagai isu tuntutan, di monumen ini sering pula diadakan acara-acara hiburan. Seperti pasar malam, acara dangdut, dan acara-acara lain yang diselenggarakan oleh salah satu stasiun televisi di negeri ini.
 




Bila sore hari, pada setiap harinya di sekitar monumen ini selalu ada atraksi motor dan tak ketinggalan balap motor juga sering diadakan. Aktivitas yang kebanyakan dilakukan oleh kaum muda ini ada yang bermain skateboard, latihan marching band, latihan menari, dan sepak bola. Ada pula yang menyuapi anaknya, sementara sang ayah duduk-duduk santai sambil bermain HP. Hehehehe…ibunya nyuapin, lah ayahnya malah selingkuh…….suudzon ni yeee…..

Di monumen ini terdapat relief-relief mengenai perjuangan rakyat Jawa Barat dalam melawan penjajah. Kedua pintu besi yang menuju ke sebuah ruang di bawah monumen, dan seharusnya di ruangan itu terdapat perpustakaan, diorama perjuangan rakyat Jawa Barat, dan auditorium. Tetapi dari berdirinya monumen itu, sekitar tahun 1996 sampai sekarang, belum dibuka.

Palem botol yang tinggi berjajar menghubungkan antara monumen dan Jalan Surapati, cukup menghadirkan susasana monumental. Taman kota yang merupakan public space ini, lumayan bisa meredam karbondioksida dan dapat menampung segala aktivitas masyarakat. Namun sayang, aksi vandalisme masih bisa terlihat di sini. Kesadaran masyarakat kiranya masih perlu ditingkatkan, demi keindahan sebuah karya.